Assalamu'alaykum Warohmatullohi Wabarokatuh.
"Sesungguhnya Kami telah menempatkan kamu sekalian di muka bumi dan Kami adakan bagimu di muka bumi itu (sumber) penghidupan. Amat sedikitlah kamu bersyukur. "(QS. Al-A'raaf 10)
Beberapa dari kita pasti paham makna dari bersyukur walaupun mungkin sulit untuk mendefinisikannya secara bahasa namun di keseharian kita ada saja ungkapan rasa syukur yang kita lakukan baik dari perkataan maupun perbuatan. Bersyukur merupakan ungkapan terima kasih atas dasar rasa menghargai terhadap apa yg kita peroleh. Bersyukur kepada Allah lebih cenderung kepada pengakuan bahwa seluruh kenikmatan yang kita peroleh merupakan pemberian dari Allah. Bersyukur kepada Allah sangat penting karena ungkapan rasa syukur kepada Allah merupakan tolak ukur dalam keimanan seorang muslim dimana di dalamnya terdapat pengakuan atas keesaan Allah. Dalam satu ayat di dalam Al-Qur'an, bersyukur digambarkan sebagai penganutan tunggal kepada Allah:
Hai, orang-orang beriman. Makanlah di antara rezeki yang baik yang kami berikan kepadamu. Dan bersyukurlah kepada Allah jika memang hanya Dia saja yang kamu sembah (QS. Al-Baqarah 172)
Bersyukur kepada Allah merupakan salah satu dari sekian banyak ujian dari Allah. Manusia diberikan begitu banyak kenikmatan dan diajarkan bagaimana mempergunakan kenikmatan itu dengan sebaik-baiknya agar bermanfaat. Sebagai balasannya, manusia diharapkan untuk taat kepada Allah.
Kebanyakan orang berpendapat bahwa bersyukur kepada Allah hanya perlu dilakukan pada saat mendapatkan limpahan rezeki dan terbebas dari masalah. Hal ini kurang tepat. Perlu kita renungkan, bahwa kita dikelilingi oleh nikmat yang tidak terbatas. Setiap waktu, setiap menit, setiap detiknya tercurah nikmat yang tiada henti. Segala sesuatu yang memungkinkan manusia untuk hidup diberikan oleh Allah.
Tetapi, jangan pernah menyangka bahwa semua yang kita dapatkan di dunia karena Allah memberikan keistimewaan pada kita tapi dari semua kenikmatan yang kita dapatkan merupakan ujian dan cobaan dari Allah. Apakah kita bersyukur kepada Allah atau Tidak.
Di dalam Al-Qur'an di jelaskan perintah untuk mengingat nikmat Allah berulangkali karena manusia cenderung melupakannya. Di dalam surat Al-Ahqaf ayat 15 seorang mukmin di dalam kematangannya, berdoa supaya dijadikan orang yang bersyukur:
Kami perintahkan kepada manusia supaya berbuat baik kepada dua orang ibu bapaknya, ibunya mengandung dan melahirkannya dengan susah payah (pula). Mengandung sampai dengan menyapihnya tiga puluh bulan, sehingga apabila dia telah dewasa dan umurnya sampai empat puluh tahun, ia berdoa, "Ya Tuhan-ku, tunjukilah aku untuk mensyukuri nikmat Engkau yang telah Engkau berikan kepadaku dan kepada ibu bapakku dan supaya aku dapat berbuat amal saleh yang Engkau ridhoi; berilah kebaikan kepadaku dengan (memberi kebaikan) kepada anak cucuku. Sesungguhnya aku bertobat kepada Engkau dan sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang berserah diri". (QS. Al-Ahqaf: 15)
Sebenarnya masih banyak ayat-ayat Al-Qur'an yang menerangkan tentang pentingnya bersyukur atas apa yang di karuniakan Allah
kepada hamba-Nya. Dan semua kembali pada diri masing-masing individu dalam menerapkannya, jangan sampai kita futur nikmat dan hanya mengingat Allah ketika ada kenikmatan besar saja atau sedang dalam kesulitan. Marilah kita isi hari-hari kita baik dalam lisan maupun perbuatan dengan tak henti-hentinya bersyukur kepada Allah.
"Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?" (QS. Ar-Rahman: 16)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar