Begitu pun dengan cinta, semua orang pasti merasakannya. Cinta ibarat udara yang sangat berarti dalam setiap kehidupan manusia. Cinta itu bagaikan angin yang tidak dapat dilihat, diraba, dan disentuh tapi dapat dirasakan kehadirannya dengan ketenangan dan kenyamanan. Walau hanya menutup mata karena cinta itu hadir dalam hati. Semua yang kita lakukan pada dasarnya tergantung pada niat. Jangan mengatasnamakan cinta apabila diri kita jadi harus saling merusak. Benar tidak? Cinta itu suci jangan dikotori dengan perbuatan yang bisa mengotori cinta. Cinta yang hakiki adalah cinta pada Allah. Semoga kita tidak menuruti hawa nafsu kita yang ingin merusak hati. Simpanlah segala bentuk ungkapan cinta dan derap hati rapat-rapat, Allah akan menjawabnya dengan lebih indah di saat waktu yang tepat.
Mencintai, dicintai fitrah manusia
Setiap insan di dunia akan merasakannya
Indah, ceria, kadang merana
Itulah rasa cinta
Berlindunglah pada Allah dari cinta palsu
Melalaikan manusia hingga berpaling dari-Nya
Menipu daya dan melenakan
Sadarilah wahai kawan
Cinta adalah karunia-Nya
Bila dijaga dengan sempurna
Resah menimpa gundah menjelma
Jika cinta tak dipelihara
Cinta pada Allah
Setiap insan di dunia akan merasakannya
Indah, ceria, kadang merana
Itulah rasa cinta
Berlindunglah pada Allah dari cinta palsu
Melalaikan manusia hingga berpaling dari-Nya
Menipu daya dan melenakan
Sadarilah wahai kawan
Cinta adalah karunia-Nya
Bila dijaga dengan sempurna
Resah menimpa gundah menjelma
Jika cinta tak dipelihara
Cinta pada Allah
(The Fikr: Cinta)
Saudaraku memang benar kita tidak boleh berhenti belajar dan terus memperbaiki diri. Karena Allah senantiasa mengawasi kita dari sudut manapun kita berada. Ada kata-kata indah yang menjadi penyemangat untuk kita terus melakukan evaluasi diri dari ustadz Salim A Fillah.
Saat kita sendiri maupun bersama
Saat sunyi maupun riuh
Saat tersembunyi maupun teramati manusia
Di pojok kamar yang sempit maupun di lapangan luas
Semua tercatat dan terekam
Lalu bertanyalah kita:
Rekaman itu dipenuhi maksiat atau taat?
Saat sunyi maupun riuh
Saat tersembunyi maupun teramati manusia
Di pojok kamar yang sempit maupun di lapangan luas
Semua tercatat dan terekam
Lalu bertanyalah kita:
Rekaman itu dipenuhi maksiat atau taat?
Sumber: http://www.dakwatuna.com/2012/08/22019/muhasabah-cinta/#ixzz2CTydvaXt
Tidak ada komentar:
Posting Komentar